Iklan

Beni Pramula " Selama bendera merah putih masih berkibar lebih tinggi, one piece hanya kritik

SuaraRepublik
8/06/2025, 23.03 WIB Last Updated 2025-08-06T16:13:20Z


Suararepublik.id

Jakarta- Jelang hari kemerdekaan Indonesia yang ke 80 jagat raya dan jagat Maya di heboh kan oleh viralnya kibaran Bendera One Piece, gambar kepala tengkorak dengan dasar kain berwarna hitam. Viralnya bendera ini sampai menjadi perhatian pemerintah hingga ke luar negeri.


Ketum DPP IMM 2014-2016 yang juga Presiden Pemuda Asia-Afrika 2015-2020 , Beni Pramula mengatakan one piece adalah ekpresi. 


" Ya saya fikir marak nya bendera One Piece yang saat ini sedang viral di media sosial tentu saja tidak perlu untuk di risaukan secara berlebihan atau di respon berlebihan, karena itu merupakan suatu ekspresi dari terutama kalangan muda , menyikapi situasi-situasi kebangsaan, perpolitikan dan dinamika itu saya pikir itu hal yang biasa , dan one piece bukan dianggap sebagai upaya makar itu bagian dari kritik ."kata Beni saat di temui di Jakarta Convention Centre, Jakarta Selatan. (7/8).


Kritik itu , lanjut Beni " untuk intropeksi bagi para penyelenggara Negara baik itu eksekutif ataupun legislatif ,  kita tetap satu NKRI , kita tetap mencintai bangsa Indonesia dan kita tetap berdiri tegak untuk terus memajukan bangsa dan di momen Kemerdekaan tentunya kita terus menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme kita sebagai anak bangsa, "ungkap nya .


Peraturan pemerintah soal ODOL (over dimension over load) yang sedang ramai di nilai kurang berpihak nya Pemerintah terhadap nasib pengemudi truck angkutan barang .


"Ya saya fikir semua pihak harus menahan diri , semua  bisa di selesaikan dengan dialog untuk  membuat regulasi yang lebih ramah , baik untuk supir truk odol maupun korporasi,  pemerintah juga jangan hanya membuat regulasi yang  menguntungkan pihak korporasi yang menaungi truck odol saja, tetapi harus ramah dan adil terhadap supir-supir truck, sehingga kedua bagian ini bisa merasakan regulasi yang baik agar selalu selaras, "terang nya.


" Tentu saja sebagai Negara demokrasi setidaknya pemerintah memberikan kebebasan untuk bersuara, menyampaikan pendapat tapi tetap pada koridor nya dan memperhatikan azas etika kesantunan sebagai bangsa Indonesia, saya fikir selagi bendera Merah Putih masih berkibar lebih tinggi di bandingkan bendera-bendera yang sifat nya bentuk kritik itu tidak perlu kita sikapi secara berlebihan, terus lah berkreasi dan bergerak bersuara untuk memperjuangkan keadilan dan kebenaran demi harkat martabat kita sebagai warga negara, "imbuhnya.

Komentar

Tampilkan

Terkini