Suararepublik.id
Jakarta - Rentetan aksi yang bergejolak mulai sejak tanggal 25 Agustus hingga pecah pada 28 Agustus 2025 lalu mendapat banyak sorotan sejumlah pengamat politik ataupun aktivis, Jim Lomen Sihombing , Pendiri Jakarta Barometer juga ikut menyoroti aksi unjuk rasa yang di gaungi oleh Mahasiswa, para driver ojol dan juga masyarakat.
" Ya saat ini rakyat Indonesia sudah mulai peka akan kebijakan pemerintah, aksi unjuk rasa yang di mulai dari 25 Agustus lalu sama- sama kita tahu penyebab nya adalah tunjangan untuk anggota DPR RI yang melambung tinggi, kemudian respon para wakil rakyat yang viral di media sosial sangat lah melukai hati masyarakat dan di tambah lagi dengan statement para anggota DPR RI dengan bahasa yang tak elok, ini merupakan pemicu awal dari pergerakan adik-adik Mahasiswa , buruh, para pekerja ojek online dan juga masyarakat, " Papar Jim Lomen saat di temui di sebuah kedai Kopi, Jakarta Timur. (1/9).
Kita menyadari ' lanjut Jim Lomen, saat ini keadaan Indonesia lagi tidak baik-baik saja, pengangguran banyak, sedangkan peluang untuk mencari kerja yang terbatas, tapi wakil rakyat malah joget-joget , beberapa tunjangan pun naik, jadi rakyat ini terluka hati nya, kan mereka duduk di sana itu di bayar dengan pajak oleh masyarakat, ini kan seharusnya tidak terjadi, pikirkan nasib rakyat nya terlebih dahulu, " terang nya
Jim Lomen pun sesalkan unjuk rasa di bubuhi dengan anarkisme dan pengerusakan fasilitas umum.
" Memang kita sesalkan ada nya unjuk rasa yang ujung-ujungnya anarkis, penjarahan rumah anggota dewan , rumah menteri keuangan dan juga rumah Ketua DPR RI apalagi sampai ada pembakaran di beberapa titik juga pengerusakan fasilitas umum, tapi semua peristiwa tadi menjadi catatan penting untuk pemerintah agar segera membenahi apa saja yang menjadi ke inginan rakyat nya, memang di tanggal 30 Agustus kemarin, Presiden telah memanggil para Ketua Umum partai, ketua DPR RI, dan beberapa menteri ke Istana, dan dengan lantang Presiden sampaikan beberapa pesan kenegaraan salah satu nya membuka pintu kepada para demonstran untuk dapat di terima pendapat nya oleh DPR RI atau Menteri, dan sore hari nya Ketua Umum Partai Nasdem dan PAN telah menonaktifkan para anggota nya yang telah di nilai membuat hati rakyat kecewa, " Ungkap nya.
" Menurut saya, sikap para Ketua Umum Partai tadi adalah ekspresi kepanikan saja, nah kemudian apakah aksi ini akan berhenti di situ? Tentu tidak bahkan ini akan menjadi bola panas yang akhirnya akan masuk ke Istana, ini situasi makin mencekam, Karena orang-orang termasuk pemerintah ini tidak melihat lebih dalam, saat ini semua program pemerintah sedang menjadi pembicaraan yang ramai termaksud MBG, program ini menjadi program populis nya Presiden, apakah ada yang mengkritisi? . " Kata Jim Lomen dengan nada bertanya.
Dia pun menyampaikan perlu nya ada resuffle besar-besaran, pangkas staff ahli yang memakan anggaran besar.
" Hemat nya , Presiden berani resuffle menteri dan wakil menteri juga para staff ahli ini itu yang terlalu banyak memakan anggaran negara, di ramping kan lagi, jadi effesiensi jangan di lokasi yang memang membutuhkan banyak anggaran , buka lah lapangan pekerjaan untuk rakyat nya , kongkret nya kabinet ini terlalu gemuk dan presiden harus bisa segera mungkin mengevaluasi kerja- kerja para menteri dan kabinetnya, bisa jadi menteri nya bagus tapi wakil nya tidak begitu juga yang lain nya, agar kepercayaan rakyat benar-benar kembali kepada pemerintahan yang berpihak kepada kepentingan rakyat. " Pungkasnya.