Suararepublik.id
Jakarta - Keluarga besar KH Abdurrahman Wahid menggelar Peletakan Batu Pertama pembangunan Pusat Kajian Islam Asia Tenggara KH Abdurrahman Wahid, di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (25/10/2025).
Dalam sambutannya, Nyai Sinta Nuriyah Wahid mengungkapkan bahwa acara tersebut merupakan langkah awal mewujudkan cita-cita Gus Dur untuk mendirikan Pusat Kajian Islam Asia Tenggara.
"Saya mohon doa restu dari para alim dan ulama, semoga cepat terwujud dan mendapatkan ridha dari Allah Swt serta memberikan manfaat bagi seluruh umat manusia," ujarnya di hadapan para tamu undangan.
Sebelumnya, Nyai Sinta menceritakan mengenai latar belakang gelaran agenda itu. Sebelum wafat, Gus Dur melarang agak tidak mengelola lahan kosong di belakang kediamannya.
"Tanah ini yang sekecil ini jangan dijadikan apa-apa, karena akan saya pakai sebagai Perpustakaan dan Pusat Kajian Islam Asia Tenggara," kata Nyai Sinta mengenang pernyataan Gus Dur.
Namun, hingga Gus Dur wafat harapan tersebut tak kunjung terwujud. Nyai Sinta merasa tak mampu mewujudkan mimpi Gus Dur kecuali menceritakan kepada para sahabat suaminya itu.
Seiring waktu berjalan, semangat Nyai Sinta kembali bangkit setelah salah satu sahabat Gus Dur, Gandi Sulistiyanto merasa bertanggung jawab atas cita-cita Presiden RI ke-4 itu.
Agenda ini dihadiri sejumlah pemuka agama hingga tokoh nasional. Antara lain Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, Wakil Walikota Jakarta Selatan, Menteri Agama periode 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Luar Negeri periode 1999-2021 Alwi Shihab dan keluarga serta para sahabat.
Tampak mengenakan batik berwarna dominan merah kombinasi biru, KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) mengawali prosesi peletakan batu pertama. Gus Mus terlihat mengambil adonan semen pasir tiga kali.


