Suararepublik.id
Jakarta - Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) meminta pemerintah segera membebaskan para aktivis yang ditahan sejak aksi unjuk rasa akhir Agustus lalu.
Permintaan itu disampaikan dalam pertemuan selama tiga jam bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Kamis (11/9/2025).
Adapun para tokoh yang turut serta dalam pertemuan bersama Presiden Prabowo, yakni: 1. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid; 2. Quraish Shihab; 3. Pdt. Gomar Gultom; 4. Romo Franz Magnis-Suseno; 5. Omi K. Nurcholis Majid; 6. Lukman Hakim Saifuddin; 7. Erry Riyana Hardjapamekas; 8. Alissa Wahid; 9. Komaruddin Hidayat; 10. Francisia SS Seda, dan; 11. Laode M Syarif.
Salah satu tokoh GNB, Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan bahwa pertemuan itu membahas soal 17+8 Tuntutan Rakyat yang sudah disorot sejak 1 September 2025.
"Beliau membahas secara detail satu per satu, poin demi poin apa yang kami sampaikan yang intinya adalah selain apa yang sudah dikenal oleh masyarakat dengan istilah 17+8 tetapi di luar itu juga banyak tuntutan lain," kata Lukman dalam konferensi pers usai pertemuan.
Sebagai informasi, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mencatat setidaknya 2.800 peserta unjuk rasa ditangkap di Medan, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan sejumlah kota lain.
Sedangkan data Amnesty International Indonesia mengungkap bahwa kepolisian telah menangkap sekira 3.095 orang terkait unjuk rasa yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.


