Iklan

Timbulkan kekecewaan Nelayan , pagar beton 3 kilometer minta di bongkar

SuaraRepublik
9/15/2025, 16.33 WIB Last Updated 2025-09-15T10:27:17Z


Suararepublik.id

Jakarta- Soroti pemagaran beton sepanjang 3 kilometer di perairan Kalibaru, Ketua Umum Serikat Pekerja SPTBMI " Subhan Haidil, ikut prihatin apa yang di rasakan oleh para Nelayan di Kalibaru. 


" Udah menyalahi aturan coba dilihat rencana daerah tata ruang itu dan juga kalau ini dilakukan pembiaran, berarti sudah sangat parah pembiaran dilakukan oleh pemerintahan baik pusat maupun daerah , masyarakat sekitar khusus nya nelayan maupun masyarakat tentunya merasa kecewa dan sangat berkeberatan terkait hal ini, mereka jadi jauh untuk melaut pastinya memakan banyak solat, apalagi harga solar sangat tidak bersahabat dengan Nelayan. "Kata Subhan saat di temui di Sekretariat SPTBMI, Koja, Jakarta Utara. (14/9). 


Di singgung soal respon Gubernur DKI Jakarta di beberapa media beberapa waktu lalu, dia menilai peran Gubernur sebagai perpanjangan tangan warga adalah hal yang di tunggu-tunggu. 


" Memang yang mengeluarkan izin nya ada kementerian KKP tapi dalam hal ini mestinya Gubernur harus berpihak pada warga ini yang menjadi problem bahwa DKI itu daerah khusus yang memang harus dari kementerian tapi paling tidak pihak Pemda DKI sudah mau warning dan melakukan tindakan preventif yang utama itu tindakan preventif dan sekarang sudah terjadi paling tidak melakukan upaya, setidaknya dapat berkomunikasi dengan kementerian dan pihak perusahaan yang telah membangun pagar tersebut, agar Nelayan terwakili, "ungkap nya. 


Paling tidak " Lanjut nya, perusahaan berkaitan untuk mencabut gigi, agar usaha itu dibatasi tidak merusak lingkungan hidup, tidak merusak pembatasan , kemudian perusahaan ini kan anak perusahaan dari PT Karya Teknik Utama dan PT KBN sehingga Negara melalui jalur PT KBN untuk membubarkan pt kcn atau menutup kontrak kerjasama pendirian perusahaan tersebut. "Papar nya. 


Subhan juga meminta agar Presiden Prabowo turun ke lokasi, terutama Ibu Titiek Soeharto di Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Pertanian, Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kelautan) untuk cek ke Kalibaru. 


" Pak Presiden, kami warga Jakarta Utara, meminta untuk cek lokasi, tinjau langsung apa yang terjadi dengan Nelayan di Kalibaru, dan untuk ibu Titiek, kami tunggu kedatangan ibu di Kalibaru, bantu Nelayan dan segera bertindak. "Tegas nya. 



(Juay) 

Komentar

Tampilkan

Terkini