Suararepublik.id
Majalengka – Suhu politik menjelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Leuwikidang, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka, kian memanas meski hajatan demokrasi desa tersebut baru akan digelar pada 2027. Peta kekuatan mulai terbaca, dan kemunculan nama Ali disebut-sebut berpotensi mengubah total konstelasi politik desa. (15/12).
Sedikitnya tiga figur saat ini digadang-gadang bakal maju. Di antaranya Yadi, Kuwu incumbent Leuwikidang, serta Enan, mantan Sekretaris Desa yang kini menjabat sebagai Kaur Perencanaan. Namun perhatian publik justru mengarah pada sosok Ali, figur yang relatif baru di kancah politik desa tetapi memiliki pengalaman panjang di level kabupaten.
Ali diketahui merupakan mantan anggota DPRD Kabupaten Majalengka, sebuah modal politik yang dinilai sangat kuat. Pengalaman legislatif tersebut diyakini memberinya keunggulan dalam penguasaan jaringan, strategi politik, serta komunikasi lintas wilayah.
Hasil penelusuran dan wawancara dengan sejumlah masyarakat desa tetangga Leuwikidang menguatkan persepsi tersebut. Banyak pihak meyakini, jika Ali benar-benar maju, maka kontestasi Pilkades tidak lagi berjalan normal seperti biasanya.
“Kalau Ali turun langsung, itu bukan sekadar meramaikan. Kami yakin akan ada kejutan-kejutan politik yang cukup menyengat bagi lawan-lawannya,” ujar seorang tokoh masyarakat dari desa tetangga yang meminta namanya tidak disebutkan, beberapa hari yang lalu.
Ia bahkan menilai, kekuatan jaringan dan pengalaman Ali bisa membuat peta dukungan berubah drastis dalam waktu singkat.
“Kalau kejutan itu diperlihatkan dari sekarang—misalnya dukungan tokoh-tokoh kuat atau basis massa lintas desa—bukan tidak mungkin dua lawannya memilih mundur pelan-pelan sebelum hari pencoblosan,” tambahnya.
Pandangan serupa juga disampaikan warga lain yang menilai Pilkades Leuwikidang 2027 berpotensi menjadi salah satu kontestasi paling “keras” di wilayah Kasokandel.
> “Ini bukan sekadar Pilkades biasa. Ada incumbent, ada mantan pejabat desa, dan ada mantan anggota DPRD. Kalau Ali bermain serius, ini bisa jadi pertarungan yang timpang,” ujarnya.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Ali maupun figur lain terkait kepastian pencalonan. Namun geliat politik yang mulai terasa sejak dini dinilai sebagai sinyal bahwa Pilkades Leuwikidang 2027 akan berlangsung kompetitif, penuh strategi, dan sarat kejutan.
Masyarakat kini menunggu satu hal penting: apakah Ali akan benar-benar turun gelanggang dan menunjukkan kekuatan politiknya sejak awal, atau memilih bermain senyap hingga momentum yang tepat.


